Halaman

Sabtu, 27 Februari 2021

unjuk nista diri tanpa tatap muka

 unjuk nista diri tanpa tatap muka

 Daya plus gaya bahasa seorang manusia wangsa nusantara. Melampaui adab zaman bangsa dan negara. Indeks terukur masuk peringkat tiada duanya. Bersyukur tidak ada nilai minus. Bukan terburuk di kawasan regional. Tetapi tidak ada yang lebih buruk lagi.

 Ambang bawah masih tertolong jumlah pemanfaat aktif jasa TIK, ITE dan sebutan semaksud. Bahwasanya kredibilitas, legitimasi suatu bentuk jadi-jadian penguasa di negara berkembang di tempat. Merasa tanpa tanding bukannya menjadi beban moral. Mesin pincang tidak dirasakan karena ada pihak daya dorong tenaga kuda pacu. Daya tarik dengan tarik per tahun kalender.

 Ruang gerak kendati sudah terformat sampai hingga akhir kontrak politik. Kontrak tak terduga menjadi kerikil tajam. Bandar politik kelas teri minta jatah. Relawan bak juru sorak, merasa berhak kursi konstitusi. Pemain lama kian tak tahu malu. Malunya jika kelamaan tidak ada yang main sanjung bebas. Akhirnya  puja-puji diri tanpa malu, bebas risih

 Kemungkinan bermuatan harapan dan atau peluang. Soal bauran kebijakan politik sudah layak diduga. Ambang tengah turunan dari efektivitas 4 pilar berbangsa dan bernegara. Membuat lengah diri merasa ada pengayom 24 jam. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar