Halaman

Sabtu, 20 Februari 2021

kritik domestik rasa sambal tanpa cabai

 kritik domestik rasa sambal tanpa cabai

 Mantra politik nusantara mampu menjadikan di pengujar, malah buka kartu tentang jati diri. Kalau tidak berlaku bohong kuadrat, pakai jurus sisanya yaitu penuh pura-pura. Oknum siapa saja yang termaksud, tidak bisa dihafal satu-persatu. Bukan saking berjubel sesuai antrian urut abjad. Masih dalam proses legitimasi bersepuh, pewarnaan ulang.

 Gaya hidup kerabat kawanan partai berkenormalan sesuai motif cap massal, corak tulis kolosal, sudah meliwati ambang aman untuk masuk ke sistem tanpa terhalang sekat ruang dan batas waktu. Tak pakai tatap muka adu wajah. transaksi nontunai membuat langkah aman dari jeratan dan jebakan OTT KPK.

 Sebagai catatan ringan, nusantara memiliki masyarakat kelas menengah (middle income) berjumlah sekian puluh juta orang serta total pengguna internet masuk bilangan ratusan jiwa manusia. Semangat untuk berbagi, tukar nasib berbasis sekaligus memupuk kerukunan yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.

 Pertimbangan kepentingan berlapis, membuka peluang praktik politik terapan. Penerawangan periode berikutnya, ganti pemain rubah aturan main. Merasa pegang tiket terusan, langsung jual mahal. Kendati tergeletak di tepi jalan, tidak ada pihak yang ambil kesempatan. Ambisi politik menggugurkan kerukunan segala jenjang dan arah kehidupan berkeindonesiaan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar