Halaman

Sabtu, 13 Februari 2021

petugas partai juga seorang manusia, punya kaki

 petugas partai juga seorang manusia, punya kaki

Blas tidak ada lucunya sama sekali, apalagi berkali-kali. Kendati masuk program lawak, humor, dagelan, lelucon politik sambil BAB. Atau layak muncul di warung kopi sekelas dengan lesehan kaki lima. Kian direnungi, kian masuk babakan kemanusiaan.

 Kaum penyuka sesama ukuran mendirikan kumpulan. Agar tampak bagian penting dari orang penting, pakai simbol mulut. Maknanya, modal obo. Obahing bokong. Kelas goyang pantat bebas animo. Bebas kualifikasi dan kesalahan administrasi, salah ucap. Hanya salah merangkaikan kata. Antara lidah tak bertulang plus tidak bercabang dengan sensor hati sudah tidak harmonis, sinkron.

 Asas negara hukum jalanan, pelalu lintas taat aturan genap-ganjil. Hasilnya, perilaku politik lokal dirasa kurang genap, agak ganjil. Menghadapi persaingan bebas antar kelas, Anjuran berkendaraan politik secara santun, elegan dan bermartabat. Pilih pola belok kiri boleh langsung. Tidak sekedar hati-hati di tepi sebelah kiri. Nusantara pakai jalur kiri.

 Konflik politik karena sentimen nasionalisme berkebangsaan nusantara kuno. Jalur kiri tapi stir kanan. Ora nyambung bar blas. Ini republik ki sanak! [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar