Halaman

Kamis, 18 Februari 2021

kompromi politik tidak kenal kompromi

 kompromi politik tidak kenal kompromi

 Namun kiranya, politik ambivalensi, bermuka dua, kaki kanan menapak kaki kiri cari pijakan lain, konflik internal berkelanjutan serta rincian dinamis efek domino multipartai. Eksternal memperluas jangkauan bencana politik, internal memperdalam cakupan bencana politik. Bentukan lain demokrasi perwakilan vs demokrasi tanpa perantara.

 Warisan dan atau arisan pemegang otoritas politik nusantara maupun domestik. Kanibalisme, campur aduk, bauran, oplosan, menu politik domestik nusantara dengan aliran haluan politik bebas haluan global. Tarikan kutub politik normatif dengan kutub politik pragmatis, menjadi karakter politik pasca Orde Baru.

 Mengutamakan kaidah demokrasi beririsan dengan pokoknya menang dengan segala acara cara akal sehat. Sehat politik nusantara teruji oleh akibat agresi pandemi covid-19. Terjadi penguasa malam, raja kawasan atau teritorial tertentu, hukum rimba berlaku di jalanan hingga sampai gang senggol, kian menambah marak kontestasi.

 Namun selaku bangsa ahli manipulasi sejarah. Titik temu semua arus pendek politik praktis  di sistem bagi hasil domestik rasa citarasa kelas dunia. Hakikat politik nusantara justru menggandakan dualisme kepentingan. Ukuran utama, standar baku adalah sukses merih nikmat dunia. Jangan sok kaget jika politik peninggalan zaman penjajahan bangsa Belanda menjadi agama bumi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar