Halaman

Jumat, 26 Februari 2021

penebar penabur politik adu domba

penebar penabur politik adu domba

 Petani tanam padi. Di sawah miliknya atau sebatas buruh tani, petani penggarap. Tetap hadapi masalah yang sama, antara lain tumbuh rumput liar, memikat hama aneka warna. Masalah terbesar itu-itu saja. Ketersediaan benih, pupuk kimiawi, anti hama sergaguna, sistem irigasi hingga sampai anomali musim.

 Namun kiranya, menu politik adu domba penjajah terlestarikan. Asas visi dan misi yang sealiran, searus. Perjanjian tanpa batas waktu. Tidak cukup berhenti, masih ada aspek kehidupan yang sensitif, rawan, rentan, riskan kebenaran sejarah. Babakan sekarang adalah politik menjadi agama bumi bebas haluan.

 Zaman daripada Orde Baru yang tetap bergulir ikut modus tirani minoritas. Pihak berseberangan dengan kebijakan pemerintah mendapat stigma anti kemapanan. Zaman reformasi muncul modus resmi di bawah wewenang penguasa. Ujaran nista diri. Gaya bahasa sarkasme, satire, sinisme, ironi plus jargon versi PKI. 

Pihak yang mana anti kerukunan, guyub rukun, ikatan moral teritorial merasa gerah, gersang diri berkelanjutan. Maunya ada konflik horizontal di kehidupan bermasyarakat. Agar jual dan obral murah paket pe-murtad-an tetap laku. Lembaga keuangan global ikut andil. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar