Halaman

Rabu, 03 Februari 2021

misteri seteguk air tawar

misteri seteguk air tawar

 Cukup pakai pasal terkait. Jangan buang sentimen negatif mengotak-atik, menguraiberaikan, pakai asas banding, sanding, tanding dengan pasal semaksud. Apalagi beda strata statutér. Fokus ke hakikat air tawar. Bukannya tidak ada rasa. Tergantung sumber air, proses pengolahan dan lama simpan.

 Ikut manja lidah, kalau teguk air tawar, tidak terasa. Kecuali kondisi air dingin atau ada bongkahan air-beku. Itupun masih melakukan penawaran. Coba kalau ada rasa perasa buatan, meniru rasa buah atau oplosan aneka buah, aneka warna. Derajat keilmuan ybs berujar ringan, rasa manis menjadi sumber energi giat laku tubuh. Duduk manis pun butuh energi pelamunan. Apalagi bersikap sok manis menghadapi pihak yang lebih digdaya.

 Meluas ke ilmu pengetahuan akal sehat lainnya. Bahwasanya gula tidak bisa ditimbun dalam tubuh. Harus dipakai habis hari itu juga. Ganti hari berubah menjadi pemacu pemicu penyakit gula. Terlebih pihak yang masuk kasta tidak pakai keringat sendiri. Bukannya anti peras otak, banting tulang. Semua tersaji tinggal teguk, mau apa lagi.

 Berikutnya. Mengkonsumsi air tawar saja bisa bikin badan gemuk, berisi cairan. Atau menambah lingkar perut sesuai jadwal mingguan. Membantu pencernaan perut besar, lambung. Sehingga daya cerna akal sehat berifat otomatis, sesuai asupan gizi.

 Selaku penghilang dahaga, begitu terasa. Merangsang kinerja metabolisme internal tubuh secara mandiri. Pembatal puasa yang bagaikan hujan sehari menghapus panas setahun. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar