Halaman

Senin, 08 Februari 2021

ujar nista diri tergantung isi perut

 ujar nista diri tergantung isi perut

 Kentut saja pakai lama. Kendati bisa pakai jalan pintas, gaya instan. Ybs berlidah tak bertulang, tak bercabang namun pelahap semua tanpa kesulitan yang berarti. Pengguna aktif paham kutu loncat, asas zig-zag di jalur bebas hambatan sampai sigap saling libas tanpa belas.

 Motivasi untuk menampakkan “isi perut” sangat atraktif. Modal buka mulut bebas sembarang gaya tak kenal waktu dan tempat. Daya cerna, potensi proses berbahasa sesuai standar baku mutu. Banyak pihak suka pakai standar baku mulut. Sesuai bukaan mulut tanpa kompromi dengan lingkungan.

 Begitulah, berkat kepedulian politik timbal balik, media massa abal-abal formal dirawat diruwat, dipelihara plus diperalat oleh negara. Menjadi corong, moncong, congor penguasa multiguna sign 24 jam. Tirani minoritas plus pemilik media massa semakin melebarkan daya cengkeram, bentukan partai politik asal sah menurut UU.

 Efek domino aspirasi “isi perut” tidak bisa dibedakan sumber utamanya. Satu umpan provoktif dilempar penguasa langsung digandakan oleh orang dalam sampai pihak ketiga yang sarat kepentingan. Tidak ada yang tidak mungkin. Kejadian harian bisa karena saji cepat menu harian. Atau aplikasi, realisasi menu utama. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar