intimidasi politik multipartai, efek pergaulan bebas haluan
Ki dalang Soponyono memang gemar nyonor kemana-mana, suka nyonyor ke segala arah. Iklim dan suhu politik kebangsaan tidak merata walau bersebelahan wilayah. Asas teritorial tergantung bendera partai yang dipasang pada kendaraan politik. Cari lokasi yang menguntungkan luar dalam. Dimana buana dipijak, tegakkan adab diri.
Adegan tanpa babak formal banyak penyuka. Mengadop selera zaman yang memanjakan martabat pantat. Padahal daya tahan berke-duduk-an sesuai protokol kejiwaan. Kelamaan duduk merusak silsilah trah darah. Kehilangan orientasi keberadaan diri sendiri sejak tahu diri. Merasa aman nyaman tenteram di bawah bayang-bayang angkara dirajamuka.
Babakan kehidupan sekedar adegan ulang, tipikal, repetitif, monoton. Tanpa maksud buruk sangka terhadap kondisi yang sulit ditebak, diduga asal-muasal. Pintu pengaman, jaring pengaman politik buang muka sudah menjadi tradisi politik. Daripada lempar handuk. Lebih baik lempar batu pakai tangan liyan.
Daripada menggalang kekuatan dalam negeri dengan modus
kompromi. Menganut asas sistem bagi hasil, win-win solution, pola ganti
untung, arisan kesempatan, sistem kompensasi. Tak melanggar pasal jika bekerja
sama, sama-sama bekerja dengan pihak asing, kekuatan asing, lintas nasional. Kolaborasi
antar pihak, multipihak, pihak ketika. Walau utamakan kompenen lokal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar