Halaman

Jumat, 12 Februari 2021

salah kaprah terlanjur kepalang basah

 salah kaprah terlanjur kepalang basah

Bahasa menunjukkan siapa sesungguhnya sang pengguna. Proses lain, kejadian harian faktual, aktual jika dibahasakan atau ditulis. Akan lebih panjang kalimatnya, ketimbang kilas kejadian. Pemadatan kalimat disinyalir melahirkan istilah, ungkapan, frasa atau ragam bahasa tulis réprésentatiif.  

 Kemajuan adab tata tutur bahasa sekalian dengan adab tata tulis bahasa, terobosan bahasa tubuh kian membosankan semua pihak. Tidak memirsa langsung bisa langsung muak jingga. Aura, karisma, pamor tapi jelas tidak ada sangkut-paut dengan aroma irama nada goyang lidah. Sama-sama berbasis daya cerna. Dua alat kelengkapan cerna yang beda tapi saling mengkuatkan.

 Kuat makan besar mulut. Banyak makan garang suara. Pemakan segala sanggup bertindak tanduk, bertindak tutur apa saja. Semakin besar, panjang, kuat gapité tergantung keprigelan tangan ki dalang. Tokoh wayang pria tulang lunak, pria tungkak klimis, model Lesmono Mondrokumoro anak raja Hastina. Bisa langsung tanpa ba-bi-bu menjadi putera mahkota. Di negeri asal wayang, banyak anak wayang kurang dalang. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar