Halaman

Sabtu, 20 Februari 2021

udang tak tahu bungkuknya

 udang tak tahu bungkuknya

 Sejatinya bermuasal dari pasal manusia tentang ketahudiriannya. Tidak perlu bercermin. Tidak pakai apa kata orang lain. Tidak perlu dengar-dengar komentar miring tentang dirinya. Berita lurus saja bisa memancing emosi bebas porsi. Didiamkan dalam arti tidak ada masukan, tetap meradang. Apalagi pelurusan dari pihak lain.

 Cara jalan monyet menunjukkan rasa malu sebagai anak cucu monyet. Jaga wibawa dan tampak beda dengan manusia sama-sama berkaki dua, Pilih jurus ringan tangan bergelantungan. Bebas atraksi tidak perlu tepuk tangan sendiri. semakin dilihat, semakin menjadi-jadi kian kemari. Didiamkan dikira akan ada yang main gusur pemilikan lahan. Pengalihan fungsi dahan untuk kepentingan manusia. Hukum rimba sarat sanksi masih bergulir.

 Manusia yakin diri, percaya diri bahwa tidak bungkuk diri. Jalan tegak lurus di muka bumi sambil tepuk dada. Soal tangan mau berbuat apa saja, itu masalah HAM. Status selaku perpanjangan tangan pihak lain. Sebaliknya, demi bersih diri ikutan protokol bersih lingkungan, pakai tangan liyan. Jiwa yang bagaimana sehingga manusia gemar berbungkuk-bungkuk diri. Demi raihan suara plus mempertahakan stabilitas kursi demokrasi.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar