Halaman

Kamis, 18 Februari 2021

alergi kritik, banyak cakap plus besar bual

alergi kritik, banyak cakap plus besar bual

 Hukum keseimbangan, asas kesetaraan, dalil timbal-balik terjadi jenjang martabat penguasa subversi negara berkembang, subvarian negeri multipartai. Semakin berlapis pasal pelindung nama baik plus muka tampang criminal politik. Kian menunjukkan komposisi dan potensi diri. Secara tidak sengaja tapi nyata menjadi kaca benggala daulat rakyat.

 Oplosan, bauran menu politik domestik nusantara dengan aliran politik global. Keterbukaan diri manusia politik aliran belok kiri boleh langsung, tidak kenal jera, kapok. Malah merasa kian digdaya daya libas. Demokrasi permukaan efek langsung persaingan antar partai politik dadakan dengan partai politik kambuhan.

 Nusantara selaku tuan rumah pesta demokrasi tingkat nasional. Diuntungkan  oleh banyak pasal dan hal. Mulai tidak perlu melakukan seleksi, bisa langsung ke babak final, kirim tim terbanyak. Prioritas model beginian ini menjadikan penyelenggara negara terlena, terninabobokan. Akhirnya rawan, tentan dan riskan  sentuhan ringan. Sedemikan peka, sensitif, peduli, tanggap atas segala gaya bahasa liyan.

 Sensor, radar kata hati nurani kian tumpul, mandul, majal namun daya cerna telinga melebihi rasa curiga, was-was, waspada. Bisikan politik menjadi petaka diri. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar