Halaman

Senin, 22 Februari 2021

dengkulé ora nyandhak

dengkulé ora nyandhak

 Memang begitulah kejadian nyata. Tidak ada batasan IQ, EQ, SQ khusus buat manusia politik. Latar belakang, halaman depan, pekarangan samping seseorang hanya untuk syarat administrasi catatan sipil dan kependudukan. Bersih lingkungan dan trah darah berketurunan, matarantai biologis, ekologis dan ideologis.

 Catatan moral politik bukan sebagai faktor pertimbangan utama dan menentukan. Gagasan BK selaku salah satu proklamator, bergelar “revolusi mental”. Langkah catur politik berpenerawangan. Yakin kalau pewaris trah darah biologis politiknya. Tidak sebagaimana diharapkan. Firasat diri selaku orangtua. Bahkan lebih daripada itu. Aroma irama gelagat penyimpangan, pembelokkan, balik arah kian terbaca sejak dini.

 Sejarah malah mencatat kejadian, peristiwa, kasus langka dalam angka. Gampang diterima pihak awam karena bisa pakai asas BST (banding-sanding-tanding) dengan peribahasa, ungkapan, semboyan, isitilah atau kata bijak yang tersebar di wilayah kerja, daerah operasional kenusantaraan. Tiap satuan waktu terus bertambah kuantitas maupun meningkat kualitas.

 Bibit unggul, tanah subur namun ybs terbiasa “lari di tempat”. Tanpa keringat mandiri tinggal duduk manis, tinggl pilah-pilih kursi berketinggian sesuai martabat pantat. Tinggl tentukan nasib sendiri bebas intervensi. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar