Halaman

Minggu, 14 Februari 2021

hebatkan diri, swakritik vs pujidiri

hebatkan diri, swakritik vs pujidiri

 Sadar diri bahwasanya bakat seorang manusia untuk berbuat kerusakn di muka bumi dan saling menumpahkan darah. Lemah jiwa efek dari cinta dunia, paham nikmat dunia, kejar mimpi dunia, tumpuk suskes dunia. Serba saling walau dalam satu barisan satu kerumunan, satu komando.

 Ketahanan diri sesorang manusia, sehingga mampu menjaga stabiltas diri. Internal stabil jiwa-raga dan pasangan lainnya. Eksternal berdaya tahan, tahan goncang, tahan goyang terhadap pengaruh penyerta hasutan, tipudaya setan. Setan tak terlihat oleh mata manusia, namun menjadi musuh nyata bagi manusia beriman.

 Jika manusia tidak tahu diri, tidak paham status diri selaku makhluk berakal sehat. Mau masuk golongan yang berakal dibutuhkan laku. Minimal paham bahwa dirinya diciptakan oleh-Nya tidak dengan sis-sia. Justru manusia dengan seperangkat kediriannya berlaku sia-sia. Setiap diri akan mempertanggung jawabkan apa saja yang dia pikirkan, ucapkan, kerjakan.

 Kaki tangan menjadi saksi atas diri sendiri di pengadilan akhirat. Menjadi saksi memberatkan diri. Aksi kaki tangan bukannya tanpa kendali diri. Pihak lain, bahasa manusia politik, pengertian kaki tangan adalah petugas partai. Secara fisik, kaki membawa yang empunya kaki, melangkah atau fungsi lainnya sesuai kaidah, kamus dan rumusan hidup di dunia.

 Tangan lebih ringan ketimbang kaki. Ujung jari tangan manusia mampu jelajah dunia maya. Kian bernyali karena tanpa tatap muka langsung. Pasal berani pantat takut jidat. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar