Halaman

Senin, 22 Februari 2021

doa kebaikan untuk bangsa dan negara, alam pun ikut berdoa

 doa kebaikan untuk bangsa dan negara, alam pun ikut berdoa

Doa seorang hamba-Nya bisa langsung disampaikan, tanpa perantara, tanpa perwakilan. Materi, substansi, redaksi, narasi doa sesuai bahasa religi atau pakai bahasa sendiri. Doa keluhan mendominasi bahkan lebih daripada itu. Doa harapan sarat harapan akan kasih sayang-Nya. Yang meluncur doa sangsi berisi gerutu ora mutu.

 Utamakan doa yang rutin, serutin tarikan dan hembusan nafas diri. Sejalan detak jantung, selaku denyut urat nadi plus edaran waktu bumi. Konflik, gesekan, pro dan kontra, friksi menjadi pertimbangan menentukan eksistensi plus stabilitas doa. Rancang bangun setumpuk harapan plus sekaligus senjata penangkis, senjata pemusnah massal. Hitung mundur niat temukan rumusan doa multiguna, ramuan doa multimanfaat, pakai primbon politik nusantara.

 Kehidupan manusia di muka bumi berjalan paralel, beririsan, saling silang sesuai satuan waktu. Peran tanpa peran, gaya dinamis bebas haluan, semua serba boleh, tidak ada ikatan moral dan praktik teranyarkan. Adonan doa politik tanpa terasa berbuah bencana politik. Bukannya karena alam meng-Aamiin-I doa penghuni muka bumi. Kebalikan atau pasal kontradiktif agar manusia kembali kepada-Nya tanpa beban. Beban dosa tertinggl di bumi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar