Halaman

Selasa, 02 Februari 2021

rehabilitasi moral politik penyalah guna pelampau batas otoritas politik nusantara

rehabilitasi moral politik penyalah guna pelampau batas otoritas politik nusantara

Kisah lawas teranyarkan, antar pemborong, pemodal, pembeli industri politik nusantara seperti adu nyali. Tersedia benih, indukan atau paket komplit. Model peninggalan Orde Lama, petilasan Orde Baru maupun oplosan subvarian, subversi reformasi berjangka dadakan. Karakter negara kepulauan memilah memilih pembeli saraf dan syahwat politik terpusat secara geografis.

 Dengan artian sederhana, terdapat kekuatan yang tersembunyi (latent power) selaku pusat kendali jalannya revolusi mental penyelenggara negara. Pelampauan kewenangan (excess of power), secara lumrah meriah bisa dimaknai sebagai tindakan yang melebihi tapal batas kewenangan. Peran ganda memacu memicu tindak sewenang-wenang, keluar atau melenceng jauh dari standar wewenang formal.

 Sehingga, ada praktik berkehendak bebas (freewill) yang dapat terwujud tanpa ada pengaruh apalagi tekanan skenario global. Secara ideologis simbolis, person, individu atau institusi yang independen (otonom) dibatasi oleh maksud dan tujuan mulia. Selaku ketetapan internal ke-diri-an atau  yang pejalan ketetapan skenario, skema  selaku  otoritas politik. Bisa saja dalam operasional harian sesuai pasal kontrak tenaga kerja politik. [HaéN]

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar