Halaman

Rabu, 17 Februari 2021

frustasi politik vs radikal bebas

frustasi politik vs radikal bebas

 Rekayasa, rekadaya, reka-reka hingga sampai rekafakta. Saking akal sehat jarang diasah. Pakai akal tiban alias inspirasi tak terduga dari pihak mana saja. Bukannya tumpul, mandul bahkan ujungnya saja mampu merobek persatuan Indonesia. Titik kecil pembocor bahtera nusantara. Kerumunan relawan tanpa koordinasi tapi tahu-tahu.

 Sistem jual beli suara daripada pesta demokrasi nusantara. Jangan bandingkan dengan KCK alias kredit candak kulak untuk pedagang kecil. Tengkulak politik kelas global kian meneguhkan pemain lama yang tidak ada jeranya, tidak kenal kapok. Betapa kerugian negara yang sulit ditaksir dengan Rp.

 Politik taksis positif mengarah atau bergerak ke sumber rangsangan, sumber isu isapan jempol. Pemilih menentukan pilihan agar yang merasa terpilih bak mendapat beban moral kebangsaan. Sanksi moral bagi pihak yang berkuasa karena merasa legitimed. Demi martabat pantat maka aneka modus lokal atau lintas negara menjadi halal. 

 Saling libas sudah bukan eranya. Mendekati babak akhir mirip disukabumikan. Sakratul maut politik jelang tutup buku tagihan barter. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar