Halaman

Rabu, 27 November 2019

kopral Jono vs generasi milenial


kopral Jono vs generasi milenial

Namanya lagu – termasuk lagu perjuangan – kopral pun bisa berlagu. Menjadi sosok radikal, energik pada eranya. Kata si penulis lagu. Didendangkan sampai kini, tetap nyaman di kuping semua anak bangsa. Bedanya, kopral zaman sekarang, saat itu pun jelas kalah pamor dengan ‘Sersan Mayorku’.

Kembali ke realita zaman sekarang. Kelompok umur ‘kopral Jono’, dengan sebutan anak milenial. Kontribusi, kinerja, kiprah semangkin nyata berkat aliran politik politisi sipil. Sebagian kecanduan gawai, itu masalah faktor ajar, didik, panutan di keluarga.

Tajuk olah kata, mengkombinasikan antara deretan fakta yang terjadi dalam masyarakat dengan ciri fiksional. Maksud hati, mengoplos dua elemen, yakni fakta dan fiksi. Keduanya tidak dapat dipisahkan. Disatukan atau ketemu dalam wadah olah kata. Memang enak.

Agar keberlanjutan, kehidupan alat negara terjaga antar periode pemerintah. Anggaran hankam menyediakan sekolah calon jenderal. Tidak berhenti di sini. Untuk menghindari jenderal menganggur, nonjob atau sebutan khas. Pemerintah memperluas, memperbanyak, mempertinggi lapangan kerja.

Perimbangan agresivitas generasi milenial, pamrih kawanan pegiat politik sampai pola ‘siap’. Kalau tak ketemu dalam satu wadah, bisa menjadi konflik harian. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar