Islam nusantara lebih
mengakui eksistensi, kinerja jin ketimbang
Kemasan, format, bingkai
Islam dengan label Islam nusantara. Bukti pola animisme dan dinamisme masih
menjadi bagian. Kebangkitan semu atas rasa nasionalisme kebangsaan. Orientasi
pada ketokohan atau orang sebagai panutan. Diluar takaran dan kadar wajar.
Tradisi pembauran di
zaman rezim politik Pancasila sebagai asas tunggal. Ruang gerak umat Islam, mau
tak mau, masuk jalur di bawah kendali, komando, koordinasi penguasa tunggal
Orde Baru. Kelompok umat Islam yang berkibar sejak jauh NKRI merdeka. Mampu membaca
arah angin.
Merasa di atas angin. Apalagi
antar periode mampu menjaga sebagai poros keislaman. Peran sebagai komandan
umat Islam dalam praktik politik nusantara. Langkah nyata yang mampu menawarkan promo pilah-pilih, mana ulama dunia
dengan mana ulama akhirat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar