Halaman

Senin, 11 November 2019

modus panas adem, tumbal politik vs linglung identitas


modus panas adem, tumbal politik vs linglung identitas

Tak disangka oleh pihak manapun, terjadi juga pemberian label, pelabelan pada pelaku politik nusantara. Berawal dari label petugas partai buat presiden ke-7 oleh presiden ke-5. Tentunya, dengan kapasitas sebagai oknum ketua umum sebuah parpol pengusung. Kader lokal tidak ada yang layak. Nilai  jual anak cucu ideologis hanya sebatas lokal.

Parasit politik, benalu politik menjadi modal utama parpol pemula pesta demokrasi. Penumpang jarak dekat, sekedar cari nama, cari muka. Setiap pilpres selalu  muncul parpol dadakan, kader karbitan. Ambisi, pamrih begitu kentara di setiap gebrakan. Pemain watak yang ringan kata memanipulasi watak diri. 

Kalkulasi politik dengan mempermaikan pola pasang badan. Sigap menjegal dan menjagal. Aksi melebihi pihak penjual jasa keamanan. Kawal juragan atau merasa bagian utama penentu nasib kepala negara. Imbalan kursi itu yang dituju, jelas dan terukur.

Ironis binti miris, pelabelan bukan dari luar. Lebih tepat datang dari pihak lawan politik. Hasil rekayasa diri untuk mendongkrak wibawa. Pakai ujaran bebas. Menggunakan kata nista resmi. Kedok memang selalu ditampilkan apa adanya. Ada maunya memang syarat berpolitik jangka pendek. Timbal balik tak sesuai harapan. Banting timbangan. Balik badan.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar