jauh digayuh vs dekat
disekat
Macam ongkos bis kota
yang kian tergusur. Tarif angkot, jarak terdekat pakai tarif dasar. Bukan
berdasarkan jarak. Terkait cita-cita. Bak anak bau kencur berharap banyak
dengan masa depan yang gemilang. Sebaliknya, generasi bau tanah, malah
membanggakan masa lalu yang rasanya tak pernah berlalu.
Selain camat, masih ada
sebutan lain, yaitu cabang (calon bangkai). Bukan untuk manusia. Namun kiranya
manusia sengaja menjadikan dirinya dengan aneka pencalonan. Kutub calon dengan
kutub mantan, menjadi nilai plus. Layak diperhitungkan dalam kondisi margin.
Pasal adab bertetangga. Tetangga
yang baik, di lingkungan yang baik akan menjadi lebih baik ketimbang keluarga
dekat tapi jauh kota. P3K datang dari tetangga dan lingkungan. Aroma dapur
jangan memprovokasi hidung sebelah-menyebelah. Karhutla skala rumah tangga,
sampai bikin sesak mata dan pedih nafas pengguna jalan.
Pola jauh-dekat nyaris
dengan model tarik-ulur. Pintu dorta (dorong-tarik), menjadi titik temu pihak
yang beda. Sering asal. Coba pahami lalu lintas nusantara pakai di tepi sebelah
kiri. Keluar halaman rumah, seyogyanya bergerak belok ke arah kiri. Kalau tujuan
ke kanan.
Sejatinya judul olahkata
ini mengingatkan akan martabat diri sebagai pencandu gadget, gawai dan produk
turunan berbasis TIK. Baru alat saja bikin manusia terganggu kadar kemanusiannya.
Terjun langsung ke konten, isi yang diminati. Nilai kemanusiaannya menjadi
sia-sia. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar