Halaman

Senin, 11 November 2019

panas adem pilpres 2024, nyandu kursi vs mabuk kursi


panas adem pilpres 2024, nyandu kursi vs mabuk kursi

Sebetulnya, lebih pas pakai judul “belum meminang sudah menimang”. Plagiat  atas judul olah kata sendiri. Satu judul untuk tema yang diusung. Judul tak diuraikan sebagaimana lazimnya. Pemirsa dianggap lihat judul, langsung mau tahu kesimpulan. Mencari hal baru, ybs sendiri tak tahu apa itu ‘hal baru’ dimaksud. Mirip proses pencarian. Pada saat pencarian terakhir, yang dicari baru diketemukan, didapatkan.

Akhirnya walau belum berakhir. Pihak yang masih berakal sehat, cerdas diri, hati bening. Tak perlu buang waktu. Langsung saja ke tempat lokasi yang probabilitas akurat. Daya terawang menembus batas waktu dan jarak tempat. Sosok yang akan jadi presiden ke-8 RI.  Langsung tembak orangnya.

Tak perlu repot-repot mencaplok kader partai lain. Pola usang bahwasanya karir politik dirintis dari nol. Mulai dari papan bawah. Start dari garis awal. Peta nasib dan perjalanan politiknya terdeteksi. Kecuali jika memang watak serakah politik menjadi karakter. Urat malu sudah diganti.

Bergulirnya parpol asuhannya – awal bermula berdiri sebagai perpanjangan tangan penguasa ekonomi – menjadi benalu politik, parasit politik. Aroma irama bahasa tubuh boros biaya politik. Waktu tunggu akan menyerap emosi, energi dan harga diri.

Rétorika politik yang tak tahu untung, tak tahu diri ini, hanya bukti ulang  frasa ‘gugur sebelum bertempur’. Tepatnya, untuk ikut latihan saja sudah pakai modal keringat orang lain. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar