si pemisah silaturahmi
dengan yang di depan mata
Konsekuensi logis jika kemajuan TIK mampu merubah derajat
kemanusiaan. Generasi sejak dalam kandungan sudah kecanduan ber-gadget ria dan
ber-gawai jenaka. Keseimbangan pancaindra diacak-acak oleh interaksi ujung jari
tangan dengn tuts atau fitur.
Akhirnya terjadilah generasi yang bau tanah, menjelmakan
diri menjadi generasi yang tak diharapkan. Menuh-menuhi jagat nusantara plus menguras cadangan pangan nasional. Tahu sedikit
tetapi banyak memberi tahu. Daya hafal, ingat, rekamannya mengalahkan manusia
genius kondang.
Serba salah yang tertera di kamus bahasa, butuh adendum, revisi.
Tepatnya perlu asupan, masukkan sesuai adab. Bukan kondisi yang mendadak jika
semua lapisan anak bangsa pribumi nusantara bersubsidi, mahir cakap “krama
inggil”. Tak pandang warna bulu lawan dialog, diskusi, debat.
Kegemaran buka cangkem ketimbang mingkem. Obral kata
nista demi popularitas semu. Netra manusia menjadi tembus pandang. Bisa-bisa
meringankan kerja 2 malaikat pencatat rapor manusia. Jauh digayuh vs dekat disekat
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar