Halaman

Kamis, 28 November 2019

Satria Piningit vs Fir'aun Nusantara


Satria Piningit vs Fir'aun Nusantara

Bukan berlatar belakang legenda, mitos, ramalan politik, pratanda zaman maupun dalil pranotomongso. Menjadi permainan nasional menggunakan frasa ‘noto negoro’. Setiap jelang pilpres, harapan rakyat cuma satu, yaitu setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin.

Siapa pun yang maju jadi calon  presiden, calon kepala negara ataupun calon kepala pemerintahan, rakyat tak mau tahu. Rakyat juga sudah paham, multipartai bukan jaminan akan terjadi estafet kepemimpinan nasional. Melek politik, bahasa rakyat, menjadikan rakyat kian arif, bijak dan sabar menjalani kehidupannya.

Ikhtiar rakyat jangan sampai menjadi langganan terperosok ke lubang yang sama. Upaya nyata rakyat, jangan sampai lepas dari mulut buaya utama jatuh, pindah ke rahang buaya turunannya.

Jika nafsu serakah penguasa, tanpa merasa berdosa, untuk lanjut ke periode ketiga. Itulah azab Allah, tidak bisa merasakan lagi kata hati. Tidak mampu membaca peringatan dini. Pihak yang mendukung, adalah serigala berbulu domba. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar