Satria Piningit vs
Fir'aun Nusantara
Bukan berlatar belakang legenda, mitos, ramalan politik, pratanda zaman
maupun dalil pranotomongso. Menjadi permainan nasional menggunakan frasa ‘noto
negoro’. Setiap jelang pilpres, harapan rakyat cuma satu, yaitu setiap orang
berhak hidup sejahtera lahir dan batin.
Siapa pun yang maju jadi calon presiden, calon kepala negara ataupun calon kepala
pemerintahan, rakyat tak mau tahu. Rakyat juga sudah paham, multipartai bukan
jaminan akan terjadi estafet kepemimpinan nasional. Melek politik, bahasa
rakyat, menjadikan rakyat kian arif, bijak dan sabar menjalani kehidupannya.
Ikhtiar rakyat jangan sampai menjadi langganan terperosok ke lubang yang
sama. Upaya nyata rakyat, jangan sampai lepas dari mulut buaya utama jatuh,
pindah ke rahang buaya turunannya.
Jika nafsu serakah penguasa, tanpa merasa berdosa, untuk lanjut ke periode
ketiga. Itulah azab Allah, tidak bisa merasakan lagi kata hati. Tidak mampu membaca
peringatan dini. Pihak yang mendukung, adalah serigala berbulu domba. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar