Halaman

Jumat, 15 November 2019

Nusantara Radikalfobia, Surplus Kebijakan vs Minus Kebajikan


Nusantara Radikalfobia, Surplus Kebijakan vs Minus Kebajikan

Setiap ganti pimpinan, ganti kebijakan, ganti peraturan. Kebijakan daur ulang yang tidak hanya membangkitkan luka lama. Kadar kebutuhan menentukan efektivitas kebijakan. Jika kebijakan sekedar mengakomodir pihak yang berkepentingan, akan bersifat dilematis, dikotomis bahkan menjadi bumerang.

Mencermati kebijakan atau manuver pemerintah terkait radikalisme, mulai mengatur busana hingga memantau medsos CPNS. Secara awam sudah masuk kategori ‘mencurigai rakyat’. Terkesan, pemerintah kelebihan energi plus kurang kerjaan. Masih banyak kebutuhan rakyat banyak yang belum terpenuhi di periode pertama presiden ke-7 RI. PR lama masih menggunung.

Sah-sah saja mengalihkan, membelokkan isu nasional. Jangan dengan mencermati ‘kuman di seberang lautan’. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar