Halaman

Sabtu, 09 November 2019

negara berkembang tanpa gaya radikal vs alon-alon waton kelakon


negara berkembang tanpa gaya radikal vs alon-alon waton kelakon

Aspek bahasan maupun aspek bahasa pada judul, bukan untuk kepentingan, konsumsi umum. Kendati disajikan asyik-asyik saja. Daya cerna pemirsa, agar sampai tujuan. Perlu tambahan pengingatan. Simak dua pengantar berikut.

Kesatu. Kematian bukan akhir kehidupan manusia. Kebangkitan abadi pasca kematian dunia, meninggal dunia. Masuk tahap sukabumi. Lanjut ke kampung akhirat. Lelap malam sebagai ajang persiapan, peningkatan. Hari esok bukan hak kita. Sigapkan diri sejalan menipisnya rezeki diri. Doa setiap pagi, mohon petunjuk dan ridho-Nya untuk hari ini saja. Pakai modus politisi sipil, kalau bisa sekarang mengapa harus menunggu besok.

Kedua. Pemanfaatan pestisida nabati dengan bahan baku sereh wangi, jengkol, pete , daun sirih, daun jambu air, pinang muda, daun mindi plus urin sapi dicampur didalam ember biarkan 3 minggu. Bahan tambahan urin sapi karena kandungan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium yang ketiga unsur tersebut adalah unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Radikalisme pestisida nabati, daya reaktifnya relatif lambat  dibanding ekstremisme  pestisida kimia sintetis.

Jadi. Kemandirian SDM unggul nusantara tak berarti butuh injeksi urin sapi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar