negara berkembang tanpa
gaya radikal vs alon-alon waton kelakon
Aspek bahasan maupun aspek bahasa pada judul, bukan
untuk kepentingan, konsumsi umum. Kendati disajikan asyik-asyik saja. Daya cerna
pemirsa, agar sampai tujuan. Perlu tambahan pengingatan. Simak dua pengantar
berikut.
Kesatu. Kematian bukan akhir kehidupan manusia.
Kebangkitan abadi pasca kematian dunia, meninggal dunia. Masuk tahap sukabumi.
Lanjut ke kampung akhirat. Lelap malam sebagai ajang persiapan, peningkatan.
Hari esok bukan hak kita. Sigapkan diri sejalan menipisnya rezeki diri. Doa setiap
pagi, mohon petunjuk dan ridho-Nya untuk hari ini saja. Pakai modus politisi
sipil, kalau bisa sekarang mengapa harus menunggu besok.
Kedua. Pemanfaatan pestisida nabati dengan bahan
baku sereh wangi, jengkol, pete , daun sirih, daun jambu air, pinang muda, daun
mindi plus urin sapi dicampur didalam ember biarkan 3 minggu. Bahan tambahan
urin sapi karena kandungan unsur hara seperti nitrogen, fosfor, kalium yang
ketiga unsur tersebut adalah unsur makro yang dibutuhkan oleh tanaman. Radikalisme
pestisida nabati, daya reaktifnya relatif lambat dibanding ekstremisme pestisida kimia sintetis.
Jadi. Kemandirian SDM
unggul nusantara tak berarti butuh injeksi urin sapi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar