njarag mokal bén
dianggep radikal
Jangan tanggung-tanggung. Jangan setengah-setengah.
Bumbunya apa. Praktis, pakai racikan dalam kemasan hemat. Cukup untuk satu
keluarga caturwarga. Pola meja makan sederhana dan cepat saji. Jangan-jangan,
malah mendatangkan perkara kekurangan gizi sejak dalam kandungan.
Tidak juga. Cerdas diri anak bangsa pribumi
nusantara mampu melampaui posisi diri. Ada yang cepat dewasa. Matang sebelum
waktunya. Hukum keseimbangan menjadikan ada yang sok tahu. Juga tidak. Di antara
pro dan kontra akan memunculkan kutub lain. Resultan, kombinasi maupun spesies
baru atau benda asing.
Kehidupan bernegara sedemikian formal sehingga
membuat pelakunya bak robot hidup. Menu harian politik merupakan ajang, titik
temu semua jenis ambisi dan tingkatan pamrih. Pihak lain, pelaku pasar sudah
tidak lagi memperhitungkan untung rugi. Ada sasaran terselubung. Sekarang untuk
meraih yang akan datang. Tumbal politik ikut andil.
Nasib generasi serta keutuhan nusantara
dipertaruhkan. Dijadikan agunan, tumbal politik. Arus panas adem di bawah aksi
senyap bak gali lubang kubur sendiri. Memanfaatkan waktu awal peruode dengan
aneka atraksi, serba adegan, multiacara.
Lompatan kecil dari kursi ke kursi yang lebih
tinggi. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar