Halaman

Senin, 11 November 2019

njarag mokal bén dianggep radikal


njarag mokal bén dianggep radikal

Jangan tanggung-tanggung. Jangan setengah-setengah. Bumbunya apa. Praktis, pakai racikan dalam kemasan hemat. Cukup untuk satu keluarga caturwarga. Pola meja makan sederhana dan cepat saji. Jangan-jangan, malah mendatangkan perkara kekurangan gizi sejak dalam kandungan.

Tidak juga. Cerdas diri anak bangsa pribumi nusantara mampu melampaui posisi diri. Ada yang cepat dewasa. Matang sebelum waktunya. Hukum keseimbangan menjadikan ada yang sok tahu. Juga tidak. Di antara pro dan kontra akan memunculkan kutub lain. Resultan, kombinasi maupun spesies baru atau benda asing.

Kehidupan bernegara sedemikian formal sehingga membuat pelakunya bak robot hidup. Menu harian politik merupakan ajang, titik temu semua jenis ambisi dan tingkatan pamrih. Pihak lain, pelaku pasar sudah tidak lagi memperhitungkan untung rugi. Ada sasaran terselubung. Sekarang untuk meraih yang akan datang. Tumbal politik ikut andil.

Nasib generasi serta keutuhan nusantara dipertaruhkan. Dijadikan agunan, tumbal politik. Arus panas adem di bawah aksi senyap bak gali lubang kubur sendiri. Memanfaatkan waktu awal peruode dengan aneka atraksi, serba adegan, multiacara.

Lompatan kecil dari kursi ke kursi yang lebih tinggi. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar