Halaman

Jumat, 29 November 2019

negara berkembang plus generasi berkesempatan berkemajuan


negara berkembang plus generasi berkesempatan berkemajuan

Latar belakang dan atau halaman depan, mengapa sampai berjudul. Hanya bisa dipahami dengan makna masing-masing kata kunci. Itu masih terasa banci, gado-gado, bias. Konektivitas antar kata kunci, menjadi jembatan keledai. Mempermudah daya dong pemirsa. Terutama dari negara penyuka, pemirsa blogspot.

Bahwasanya anak bangsa pribumi nusantara,  dari generasi ke generasi berkelanjutan berada di jalur pacu yang sama. Daya kompetitif, daya saing belum tentu setara.  Mengacu hasil asumsi katanya ternyata banyak fakta terabaikan. Sejalan ikhwal ini, pewarisan lintas generasi membuat pola acak penyebaran pendidik politik.

Setiap konsep politik  menjadi saksi dari suatu tataran nusantara berbudaya. Suatu tradisi peradaban yang diterima secara mentah-mentah. Orang sudah tak melihat isi. Langsung pasang target terukur.

Metode historis dimanfaatkan untuk merekonstruksi, memformat ulang menguatnya kedudukan seorang penguasa sebagai akibat dari penulisan konsep politik. Ramuan konsep politik yang dipesan penguasa pada pujangga pengganda plus penebar, penabur propaganda.

Bukan akhirnya atau simpul awal. Ada 3 (tiga) tahap adab nusantara. Pertama. Generasi sibuk di tempat mencetak jati diri melalui jasa kemanfaatan TIK. Kedua. Generasi bau tanah bangga dengan masa lalu yang tak pernah berlalu di depan matanya. Ketiga. Generasi sarat ambisi, padat pamrih sabet yang di depan mata, sambil membiarkan masa depan tak terurus. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar