faktor global penentu
aksi radikal nusantara
Nusantara terlalu
kentara jika hanya diproses berdasarkan asas taat dan patuh pada norma
universal. Persatuan Indonesia sebagai modal menghadapi serbuan asing melalui
budaya serba bebas. Sendi kehidupan bermasyarakat menjadi sistem ketahanan
nasional yang teruji setiap periode pemerintah.
Masalahnya, daya tahan
politik nusantara terbaca pada praktik demokrasi. Timbal balik atau efek domino
dari pola negara multipartai. Masih sedikit terhibur. Kesenjangan kawanan timur
nusantara dengan sebaliknya. Disparitas provinsi melaju karena SDM dengan
sebaliknya. Jadi, jika tiap provinsi mempunyai stok maupun cadangan pemimpin
nasional.
Jujur saja, era
globalisasi, mendunia, universal, kesejagatan akibat tak ada sekat waktu plus tak
ada batas jarak. Ruang dunia hanya masalah teritorial. Lokasi geografis
nusantara aman terpantau 24 jam. Piranti TIK mampu menyigapkan nusantara sigap
sejak pagi hingga pagi berikutnya. Ujaran bebas di bawah kendali penguasa yang
kebal hukum.
Faktor pertimbangan
banyaknya provinsi, minimnya parpol yang layak masuk tataran klas nusantara. Kemungkinan
elite lokal kabupaten/kota – sejalan susksesi pemerintah bayangan – antrian kian
mengular. Anak cucu ideologis akan banting harga. Daripada daripada. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar