sesama kawula nusantara,
salam radikal vs salam kadal
Persatuan Indonesia acap
diuji coba oleh anak cucu ideologis berbasis ‘nasakom’ dari segala arah dan
penjuru. Aneka modus lama teranyarkan, Skenario global sudah ditrapkan dengan
seksama, berkelanjutan. Mendadak ganti metode tanpa pemberitahuan. Aktor non-aktor
adu nyali agar tampak berani. Beda saja tidak cukup.
Belajar dari semut.
Khususnya pakai peribahasa “ada kursi ada pantat”. Ketika sesama semut jumpa
karena beda arah, pada lajur yang sama. Saling lirik adu tatap mata, daya endus
apa yang dijunjung dan atau dijinjing. Semut sudah tahu barang bawaan
masing-masing.
Jika koalisi semut
mendapat tugas mulia yang sama. Ungkit, angkat, angkut sesuatu bahan dari
tempat yang sama. Tujuan sama. Daya beda tak mengurangi sifat gotong royong.
Soal porsi itu masalah nasib. Utamakan selamat sampai tujuan. Biar telat asal
lambat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar