Halaman

Senin, 11 November 2019

loyalitas parpol dadakan, pasang badan vs balik badan


loyalitas parpol dadakan, pasang badan vs balik badan

Cuma laku dan ulah pihak sentimen negatif. Abaikan. Persentase kecil, tak layak jadi fakta. Tak mewakili kondisi nyata. Acap terjadi dalam hitungan jam. Resiko utawa konsekuensi logis penguasa yang sedang praktik. Kawan dekat jika sudah tak memikat, langsung sikat bersih (siber), sapu bersih (saber). Tinggal ambil ganti antrian berikutnya.

Manuver politik nusantara sudah mempertimbangkan periode yad. Semua pemain baru walau wajah lama. Tak ada aturan main, kode etik untuk mengadang-gadang kader internal. Tepatnya, comot pemain lawan. Politik negara berkembang bak mengembangkan usaha keluarga. Malu maju sendiri pakai tangan orang lain.

Ujar wajangan, pitutur luhur leluhur, makan jangan sambil berdiri, disambi ngomong, ngobrol atau pindah-pindah kursi. Tak berlaku pada acara resepsi. Sebagai ajang temu kangen sampai pamer diri. Cerdas ideologi adalah manusia politik lokal yang kemana-mana bawa kursi sendiri.

Kontrak politik dengan menyodorkan daftar belanja. Patok target minimal dan sasaran yang bisa balik modal. Raupan, raihan keuntungan untuk modal ke periode selanjutnya. Dirasa panggung senyap dan calong penumpang cuma tanya tarif. Pratanda gulung tikar. Cuci gudang, banting harga, obral besar, diskon gedhe.  [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar