Halaman

Senin, 18 November 2019

gaya hidup statis nonradikal asal berpancasila


gaya hidup statis nonradikal asal berpancasila

Masalah kesadaran hidup bermasyarakat, berbangsa, bernegara. Semangkin dirumuskan secara berjilid, berlapis, berjenjang, berpasal-pasal malah sengaja dilanggar agar tampak diri. Ironis binti miris, penguasa utawa pengelenggara malah berbuat yang tidak-tidak dalam segala tindak nyata. Mau tak mau, kawanan loyalis bak memndapat amunisi, angin segar dan percontohan hidup.

Aspek asas penyesatan tak terasa karena rakyat sekedar mencontoh. Menindaklanjuti secara lebih dinamis, kreatif dan seolah edukatif. Dukungan media massa, media sosial maupun bermedia lainnya, produk berbasis TIK menjadikan diri ini gagah nian. Masyarakat sumbu pendek langsung mencerna apa yang ditangkap indra.

Ternyata anak bangsa pribumi nusantara atau malah pemerintah sebagai juru praktik demokrasi, mudah diakali oleh teknologi kecerdasan buatan. Memudahkan diri untuk manja tanpa sebab yang diketahui. Diketahuinya setelah jadi bubur. Akhirnya, skenari dunia lain juga berhal sama. Bedanya, mereka sigap akan mengelupas selapis unsur yang potensial sebagai.

Dasar negara bagaimana dayanya, tergantung martabat oknum kawanan penyelenggara negara. Diformat secara akademis, ilmiah, pola hankamnas. Kalau politisi sipil rapuh dalam, panas luar, adem bersyarat, syahwat politik lokal. Itulah yang sedang terjadi. Semua saling menunggu dan mengincar waktu. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar