Halaman

Kamis, 28 November 2019

3 Periode, Mimpi Sang Diktator Nusantara


3 Periode, Mimpi Sang Diktator Nusantara

Praktik demokrasi di NKRI memang dinamis, luwes, situsional. Tergantung pihak pemenang pemilu legislatif plus pilpres 2019. Dijabarkan menjadi cara, modus, rekayasa konstitusional untuk merebut, mempertahankan, merebut kembali dan memperpanjang kekuasaan.

Memakai hukum ekonomi-politik. Satu periode dirasa pas. Menjadi atau berlanjut dua periode dirasa cukup. Ditingkatkan sampai tiga periode menerus dipastikan dirasa malah kurang. Keserakahan nikmat dunia tak akan menemukan kata puas.

Belum lagi ditambah mengingat kawanan loyalis pendukung penguasa yang masih duduk di daftar tunggu. Biaya politik dengan dukungan investor global yang tak akan lunas dalam satu periode. Melaksanakan skenario atas konspirasi yang tak akan impas hanya dalam satu periode.

Pamrih, ambisi membuat ibu kota baru RI akan sia-sia jika tak bisa dinikmati. Cuma kebagian peresmian secara seremonial, kolosal. Kecut. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar