modus radikalisasi
penguasa, garis keras anti gores vs lidah tak bertulang tapi bercabang
Hanya terjadi di
nusantara. Kejadian yang masuk akal sehat, mokal, sesuai pasal kebajikan, malah
disangkal dengan resmi. Sebaliknya. Karena tak sesuai skenario mancanegara. “Kambing
hitam” siaga 24 jam. Obyek kriminalisasi dengan aneka dalih, dalil tuduhan
berlapis. Stok masih antri di tempat.
Menu bebas untuk semua ukuran cangkem. Tidak pakai
standar moral. Tak perlu tolok ukur norma, adat sebagai bangsa timur. Fleksibilitas
sebagai anak bangsa pribumi nusantara dari negara berkembang. Telan mentah-mentah
semua isu. Apalagi digelontorkan dari atas. Sahik plus dapat dipercaya,
diandalkan.
Singkat kata. Mengapa masih
ada pihak yang merasa telah berbuat banyak buat negara. Bahkan kontradiksi dari
fakta sejarah perjuangan, mati kanggo negoro, ora opo-opo. Menjadi mati rebutan kursi, hal
biasa. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar