gali ulang sila-sila
Pancasila
Lebih daripada itu. Tanpa
diminta. Tiap sila akan dijabarkan sesuai permintaan. Dari aneka aspek, serba pola
pendekatan ilmiah dikdaktis maupun kata katanya. Derajat tertentu bisa untuk
meraih gelar akdemis, gelar sarjana.
Jika ada sertifikasi,
adu cerdas kupas tuntas sampai mewujudkan wibawa diri berbasis rangkaian
sila-sila Pancasila. Menjadi syarat utama masuk sebuah partai politik. Mendadak
Pancasila berdengung di segala penjuru mata angin.
Pihak yang semula angin-anginan.
Mampu merubah diri sesuai angin bertiup. Semula latih pukul angin. Sentuhan politis
menjadikan di atas angina. Mampu memukul apa saja. Bukan siapa saja, sesuai
skenarion peradaban. Pukulannya mampu membuat prahara lokal.
Ujaran penistaan diri,
dirubah dengan tafsir bebas Pancasila. Adu mahir berbahasa dan main politik
bahasa. Hasil survei di atas kertas. Kebebasan sipil anak manusia pribumi
nusantara, mengalami penurunan kualitas olok-olok politik. Satu bahan, ditayang
ulang oleh kawanan pemikir dulu.
Kehabisan bahan baku dan modal kata
cercaan, cemohan, makian. Perlu ‘disekolahkan’. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar