sumber daya genetik
manusia politik
Efektivitas program/kegiatan pemuliaan manusia politik menuntut standar manusia
politik nusantara. Pemilik genotipe superior, unggul, tahan cuaca, anti gores,
ahli ujaran bebas serta watak bawaan. Asumsi historis, bahwasanya anak cucu
idoologi tak otomastis membawa sifat adab politik. Persilangan kader unggul,
regenerasi dalam lingkaran utama untuk melanggengkan keluhuran.
Peribahasa “buah jatuh tak jauh dari pohonnya”
mengalami penyesuaian makna. Bibit yang satu gua garba, di tanah yang berbeda
akan tumbuh kembang sesuai garis tangannya. Materi genetik unggul direkayasa
agar tampak beda, di atas rata-rata rasa lokal. Bahwa bibit manusia-politik
unggul, teknologi canggih dan alat utama perlengkapan dan perlindungan diri,
dapat bebas diimpor dari negara bebas visa. Dengan catatan ringan, bila mengancam keselamatan ekologi loka.
Regenerasi tradisional, mempertahankan trah darah
non-rakyat, penyandang kasta papan atas. Jangan sampai terkontaminasi pihak
beda pilihan. Lain pasal jika ada pihak yang daya borong skala multinasional.
Minimal model penunjukkan langsung atas keterpilihan penyedia jasa kursi
negara. Trah yang teradaptasi secara lokal plus dukungan keunggulan varietas. Rekayasa
genetik pada manusia politik menghasilkan karakter sigap berubah sesuai
tuntutan, tantangan dan kebutuhan zaman.
Manusia politik domestik dan komunitas senasibnya, agar
tetap eksis di segala cuaca, mau tak mau wajib memanipulasi pengalaman memanfatkan
ekosistem politik. Fakta tak tertulis bahwa ekosistem adalah dinamis, kompleks, tak terduga dan adanya perubahan
pola kesukaan manusia, menghasilkan evolusi kementalan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar