ngaca bukan bercermin
Dua kesibukan sejenis, satu cita-cita rutin
dilakukan bersamaan waktu, di tempat yang sama. Beda gaya. Menggunakan satu
alat bantu yaitu cermin. Sinergitas tak terdeteksi. Resultan atau hasil paduan
tak terlacak. Pelaku utama pun hanya sekedar rutinitas sebelum keluar rumah.
Menerawang dengan bantuan cermin, menambah modal spiritual untuk laga hari ini.
Pasal mematut diri. Tampak beda di kerumunan atau
mampu menyesuaikan diri. Bagaimana rumusan cermin kedewasaan seseorang yang
menjadi cerminan pihak lain. Popularitas membuat ybs serba salah tingkah,
banyak tingkah dan pasang wajah wibawa bersahaja.
Maka persepsi, opini kemasyarakatan masyarakat
mencerminkan, refleksi dari internalisasi atribut kejiwaan yang dominan di diri
kita. Terobosan manusawi dan upaya pembebasan manusia pada wilayah pencerminan.
Pasal mengupayakan pemurnian jiwa religi, laku agamais serta kehidupan sosial
keagamaan teranyarkan tak kenal waktu.
Cerdas mengkritik, mengkritisi diri sendiri.
Memanfaatkan interaksi sosial sebagai cerminan diri. Sanjungan pada dasarnya
untuk membuat diri kita melambung dan langsung dilibas. Cermati masukan sepahit
apa pun. Dibalik tudingan terdapat potensi diri yang belum tergali. Denyut
jantung olah nafas dipacu daya dan sifat emosi saat tidak ada cermin kehidupan.
[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar