Indonesia sejajar dengan
demokrasi nusantara
Bedah judul, disimak dari dalil berbahasa Indonesia
dengan benar, betul, baik, bagus. Pendekatan kebahasaan atau metode lain
semaksud. Sepertinya tidak ada yang aneh apalagi salah. Dibaca tetap ‘bunyi’.
Menyangkut wawasan politik bangsa, pokoknya menang.
Agar tampak lebih bunyi, pakai hipotesis dua benda
saling berhadapan muka, sama jarak. Sisi yang saling berhadapan karakter
permukaan sama, rata-rata air. Licin atau model kulit jeruk, bukan masalah.
Agar adilnya, sama-sama vertikal. Menurut hukum fisika, kejadian perkara apa
saya yang akan bermasalah.
Barangsiapa berupa, menyerupai bidang tipis, garis
konkret yang menempel di tiap bidang, pasti masuk batasan, kategori sejajar.
Tidak harus searah bak batang rel sepur. Rumusan tak berlaku pada hukum
politik. Persamaan hak politik, walau beda partai, beda pilihan tak berlaku
hukum kesejajaran. Jika direbahkan menjadi sama-sama horizontal. Mengikuti
struktur berjenjang, kasta, strata, piramid atau kubah. Jangan lupa hukum
biologi: asimilasi, mimikri, kamuflase.
Kian dibedah, jauh dari fakta tersirat di balik judul. Kalau dibunyikan
liwat olah kata ini. Hargai pihak lain yang lebih cerdas.[HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar