Islam nusantara 2020, paket coronawati virusaputeri
Tanpa publikasi, terjadilah kompromi peneliti
dengan petani sekaligus pemilik lahan tani layak. Menghasilkan jenis padi baru
yang layak konsumsi, sesuai standar perut rakyat. Jam makan hanya sarapan,
modal peras keringat, banting tulang sehari. Sudah menggusur adat sehari makan
sehari tidak.
Penekanan pada daya guna pupuk organis dioplos
kotoran hewan. Soal irigasi, tentu ikut program pemerintah. Meminimalisir dampak
keirian yang lain. Uji coba skala lahan sesuai usaha tani kecil kebawah. Usaha keluarga.
Belum sampai pada skala layak edar antar daerah. Jauh dari syarat sertifikat lembaga
berwenang maupun bukti patenHaKI.
Penemuan iseng berencana, melibatkan beberapa pihak
tadi, bisa mengusik wibawa dan atau martabat penegak penjaga lumbung padi
nasional. Jika tiap partai petani, berhal yang sama. Pakai dalih dimakan,
dikonsumsi sendiri. atau dibagi ke tetangga, barter dengan lauk daun. Kolaborasi
dengan petani ikan, kian kemari.
Akumulasi sumber daya lokal di tangan rakyat tanpa
pamrih, mampu mengguncang tata niaga pemerintah. Maka oleh karena itu, sistem
pertahanan dan keamanan rakyat semesta, praktik nyata aksi wawasan nusantara,
bela negara, aku cintra produk Indonesia, bukan sekedar di atas kertas.
Skenario global berlapis. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar