salam Pancasila, bablas
kopat-kapite
Godaan, tekanan,
jebakan terkait perburuan kebutuhan hidup, pemenuhan keperluan masa kini
plus ketersediaan kepentingan masa depan, berdampak pada karakter cikal bakal
manusia utama nusantara. Generasi pemilik masa depan harus berani merebut hak
asasi sebagai manusia.
Keseimbangan komponen utama pembentuk kehidupan
berbangsa dan bernegara, masih pakai pola asal pada masa baktinya selamat. Soal
nanti, penerima estafet berikutnya yang wajib bersih-bersih lingkungan. Cuci
dapur dengan dukungan bentukan kompromi politik teranyarkan. Tahun pertama
periode penuh kesibukan buka catatan “ada harga ada kursi”.
Kalkulasi politik didominasi pertimbangan
kepentingan politik keluar, interelasi dengan pihak luar. Mengandalkan komponen
dalam negeri, hanya bisa bertahan ukuran tahun. Pajak progeresif berlaku mulai
tahun kedua. 100 hari pertama berfungsi sampel masif. Lanjut dengan evaluasi
tengah periode.
Bencana akibat tangan manusia, khususnya bencana
politik. Kerusakannya kian diperparah dan diperluas secara berkelanjutan oleh paket
sekali pakai vs paket dinamis. Ringan pasal, paket
politik uang (money politics) di tangan kawanan
politisi sipil menjadi hambar. Uang politik lebih mudah dicerna. Uang untuk
keperluan politik lebih masuk akal. Lanjut dengan biaya politik, ongkos
politik. Ingat berhala reformasi 3K (kaya, kuat, kuasa).
Tak lupa kisah the power of money (keuangan
yang maha kuasa) melibatkan manusia ekonomi. Sejak nusantara kenal partai
politik, sudah berlaku fakta bahwasanya yang pegang kendali adalah pihak
manusia ekonomi. Aneh kalau mereka malah ikut-ikutan mendirikan partai politik.
Stigma memalukan plus memilukan terjadi di
2014-2019, sebutan “petugas partai”. Masuk pasal melecehkan simbol negara, tapi
bebas tuntutan hukum. Tak salah maraklah sebutan “boneka-boneka politik”
ataupun kelanjutan suksesi Orde Baru “kuda-kuda tunggangan politik”. Pola ini
kian memasifkan lingkaran setan KKN di
negeri ini.
Episode “buaya vs buaya” bukti ringan. Bukti lain
daripada semboyan uang adalah sumber dari segala sumber kekuasaan
konstitusional. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar