habis tahun politik 2019
terbitlah agresi covid-19
Judul memang masih belum pas, klop dengan fakta
lapangan. Substansial tentu ada pihak yang lebih maklum, mahfum tapi pilih
bungkam bin diam. Menjaga perasaan manusia yang tunarasa tapi sarat kuasa dunia.
Sebutkan kejadian khas di tahun politik 2019, menjadi nilai jual, keseksian
nusantara.
Sistem perkursian nusantara mengabaikan sistem
karier di birokrasi maupun alat negara. Zaman rezim baju hijau plus kuningisasi
Orde Baru, perkuatan di akar rumput. Masa mengambang mengantisipasi gerakan
politik pro-rakyat. Berlanjut sampai pola pembangunan RPJP 2005-2025.
Alih isu nasional, masa transisi jelang ibukota
negara baru, mau tak mau persatuan Indonesia diuji oleh invansi Covid-19 yang
asal-muasalnya dari negara paling bersahabat. Negara adidaya dibuat tak
berdaya. Negara populasi penduduk di atas nusantara, India mampu menetapkan
plus mentrapkan karantina kontinen. Pengalaman budaya konflik, India masih berorientasi
pada sistem satu kendali kepemimpinan nasional. Gaya gebuk di jalan bagi
pelanggar santai di rumah.
Akankah generasi nusantara terlahir di era covid-19
akan menjelma selaku penyuka gaya politik cuci tangan. Bahasa tubuh tidak
segemulai generasi sebelumnya. Efek permaskeran. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar