bergegas melaju ke
periode kedua vs bersegera sampai akhir periode kedua
Kebijakan apa pun, langkah politik bagaimana pun
yang dipraktikkan presiden Amerika Serikat (AS) menghadapi agresi virus Wuhan. Satu
periode masa jabatan presiden selama 4 (empat) tahun akan menentukan biaya
politik. Kalkulasi politik negara AS tak lepas dari skenario perang dagang
AS-Cina.
Kian marak jelang akhir masa jabatan terjadi perang
senjata kuman. Kali ini, AS kalah nekat. Merasa punya senjata penangkal,
penangkis serangan virus dari pihak penguasa angkasa luar. Pengalaman perang
virus dan konflik non-virus buatan AS membuat mereka terlena. Mana mungkin
perampok akan kemalingan di kandang sendiri.
Perang virus menjadi kampanye politik presiden AS
menuju periode kedua. Oknum presiden sudah mengendus bahwasanya lawan politik
di periode pertama akan bergaya ‘yayaya’. Selain cari aman, mereka tahu nafsu
politik sang oknum. Beda perkara, lain pasal jika nanti ybs bisa lanjut ke
periode kedua.
Kekuatan politik pendukung utama, sudah pasang
kuda-kuda. Curi start awal kampanye terselubung sambil sukseskan program
andalan presiden babak kedua atau babak akhir. Memang secara dejure
presiden AS masih selaku penguasa tunggal. Namun defacto bisa berperan
selaku pelaku tunggal. Jadinya, musuh bersama ‘virus Wuhan’ menjadi senjata
makan tuan. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar