Halaman

Minggu, 05 April 2020

dilema Rp nusantara, ramah investor vs tahan agresi


dilema Rp nusantara, ramah investor vs tahan agresi

Masih ada pihak yang menganggap nusantara seksi, bak gadis pingitan, bau bensin, tahu kursi sampai predikat keduniaan. Bagi pihak cerdas mulia sudah hafal seluk-beluk adab manusia dan kemanusiaan penyandang gelar anak cucu pancasilais sejati. Informasi komplit tersaji di media massa pemerintah maupun gelaran berbayar.

Tak perlu pakai ilmu sisik-melik untuk menyidik, menyelidiki mana emas 24 karat dan atau mana emas bisa berkarat. Berani malu, berani tampil beda, berani tampil malu membuat besi dusepuh emas, dipoles emas tampak kinclong, mencorong di media masaa.

Batu mulia alami sampai cetakan, tersedia di pasar bebas nusantara. Manusia abal-abal bin bebal dan atau binti bebal antri di belakang oknum ketum sebuah partai politik terbuka, bebas aktif tanpa sortir, bebas karantina, abaikan sensor. Kuat bayar uang muka, kontan lunas tanpa kembalian langsung jadi elite partai.

Pasang surut sistem pemerintahan tergantung praktik demokrasi nusantara. Manusia politik segala kasta, aneka strata plus daya paham sebagai penggoyang persatuan, kesatuan, dan keutuhan nusantara. Modus aklamasi politis mengkalahkan akal sehat. Kendati yang ditetapkan, diterapkan adalah kebijakan bagi semua rakyat.

Namun apa daya, daya apa yang dikandung manusia politik nusantara. Sejarah peradaban dan kerakyatan yang akan membuktikan. Itupun kalau disajikan apa adanya vs adanya apa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar