otoritas penulis otonom
Ternyata, penitikberatan kandungan otoritas lebih
condong ke kewajiban, syarat utama, kaidah berbahasa serta konteks adab
bermanusia. Suatu masa, produk penulis selaku bukti diri. Pihak lain tak akan
mengalami kesulitan memproses peradaban. Aspek bermasyarakat, semua manusia
berkewajiban menyediakan diri, memposisikan kemandirian sebagai bagian atau
selaku pelaku utama proses kemanusiaan.
Anomali laju peradaban memang tidak serta
menjadikan manusia beradab secara moral atau aspek kejiwaan selaku manusia
unggul. Proses diri tak bisa melepaskan diri dari tekanan lingkungan. Aberasi atau
penyimpangan dari yang normal bukan dalil pembenaran. Rangkaian pertahanan diri
untuk tetap berada di lajur khusus manusia normal.
Kamus bahasa menyajikan apa itu penyimpangan,
pengecualian atau semaksud sesuai disiplin ilmu kemanusiaan. Maka daripada itu,
praktik korupsi versi nusantara, hanya berlaku d iklanagan penyelenggara negara,
lembaga negara (eksekutif, legislatif dan yudikatif), alat negara baik di pusat
maupun di daerah. Diperkuat kontribusi pemangku kepentingan lainnya yaitu pihak
swasta, korporasi, pengusaha plus masyarakat dan atau perorangan. Kawanan manusia
politik yang sedang naik daun, kontrak politik periodeisasi menjadi aktor utama.
Keterbatasan berbahasa dengan benar, betul, baik,
bagus bukan dalih elak diri jika terjebak macet inspirasi. Radar diri terasah
sejalan dengan jiwa manusia yang tenang. Menangkap bahasa alam tersaji lengkap,
tinggal direka ulang menjadi menu olahkata.
Kepastian bahasa menjadi bukti otentitas,
orisionalitas buah pikir manusia. Akankah hak melekat berupa memiliki
kewenangan diskresi, yaitu kewenangan untuk bertindak demi, atas nama
kepentingan umum berdasarkan penilaian sendiri, potensi diri. Menyajikan sajian
bahasa tulis atau bahasa cap. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar