Halaman

Minggu, 12 April 2020

Ramadhan Islam nusatara 1441H dan manusia terbelenggu setan



 Ramadhan Islam nusatara 1441H dan manusia terbelenggu setan

Dalil selama Ramadhan, setan dibelenggu. Umat Islam merasa ringan, enteng, mudah, lancar melakukan puasa wajib maupun ibadah lainnya. Ganjaran pahala berlipat tentu menjadi motivasi pendukung. Pamrih utama karena perintah-Nya dan menjaga stabilitas diri selaku orang-orang beriman.

Kalimat istiazah, bukan menjadi atau sekedar bukti betapa daya goda setan. Setan itu terbagi atas dua jenis, yaitu setan dalam wujud manusia dan setan dalam wujud Jin. Tersirat, ada indikasi bahwa yang namanya setan itu tidak selamanya identik dengan Iblis. Invasi, intervensi setan bisa liwat aliran darah manusia.

Anak bangsa pribumi nusantara semua agama, lebih akrab dengan lema ‘setan’. Tahu gejala kerasukan setan, kemasukan setan, pasar setan, kesetanan. Sampai adab gaul lebih merasa akrab jika pakai plesetan. Makian: “persetan!”. Malah menjadi bahasa gaul pengakrab.

Adab gaul bahasa daerah Jawa, mengenal istilah “setan ora doyan, demit ora ndulit”. Pil setan menjadi gaya hidup generasi bebas masa depan. Sadar dan berencana menjadi budak sétan-gèpèng. Liwat jasa ujung jari tangan, mengambil alih tugas setan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar