Halaman

Selasa, 14 April 2020

salah berkelanjutan tanpa koreksi zaman


salah berkelanjutan tanpa koreksi zaman

Kejadian sedang, masih, selalu dan akan terjadi sejalan dengan laju waktu. Manusia tanpa sadar kemanusiaan terbelenggu dengan keseimbangan alam. Juga tidak atau memang begitulah manusia sesuai perspektif manusiawi. Berada pada satu pihak secara menerus nyaris permanen, tanpa mampu paham dengan dunia lain. Ibarat sudah pakai kacamata kuda, duduk manis di bawah tempurung.

Manusia sebagai manusia pada umumnya, punya kontak diri, daya jaga jarak dengan lingkungan sosial. Segi kepribadian manusia mampu menyesuaikan diri dengan suasana kebatinan. Selagi nafsu santap masih normal, normal pula aspek kepribadian yang lain. Indikator pada kinerja perut. Stabilitas sehat jiwa raga melalui asupan gizi, nutrisi, kalori. “4 sehat 5 sempurna”.

Kepribadian tanpa kepribadian, menjadikan manusia bertahan dalam segala tekanan. Manusia bebal berkarakter mental kebal. Bisa memerankan apa saja. Bisa melakoni peran apa saja. Menjadi apa saja asal sesuai bayaran, honor, gaji, bonus, kompensasi, tali asih, tunjangan masa depan. Pensiun sebagai manusia, ilmu bebal akan terwariskan, terwasiatkan, terwakafkan, terhibahkan.

Penyalahgunaan, penyelewengan, pelampaubatasan akhlak oleh ybs secara sadar teguh berkeyakinan. Tak perlu tunggu peradilan pengadilan akhirat. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar