salah berkelanjutan
tanpa koreksi zaman
Kejadian sedang, masih, selalu dan akan terjadi sejalan dengan laju waktu. Manusia
tanpa sadar kemanusiaan terbelenggu dengan keseimbangan alam. Juga tidak atau
memang begitulah manusia sesuai perspektif manusiawi. Berada pada satu pihak
secara menerus nyaris permanen, tanpa mampu paham dengan dunia lain. Ibarat sudah
pakai kacamata kuda, duduk manis di bawah tempurung.
Manusia sebagai manusia pada umumnya, punya kontak diri, daya jaga jarak
dengan lingkungan sosial. Segi kepribadian manusia mampu menyesuaikan diri
dengan suasana kebatinan. Selagi nafsu santap masih normal, normal pula aspek kepribadian
yang lain. Indikator pada kinerja perut. Stabilitas sehat jiwa raga melalui
asupan gizi, nutrisi, kalori. “4 sehat 5 sempurna”.
Kepribadian tanpa kepribadian, menjadikan manusia bertahan dalam segala
tekanan. Manusia bebal berkarakter mental kebal. Bisa memerankan apa saja. Bisa
melakoni peran apa saja. Menjadi apa saja asal sesuai bayaran, honor, gaji, bonus,
kompensasi, tali asih, tunjangan masa depan. Pensiun sebagai manusia, ilmu
bebal akan terwariskan, terwasiatkan, terwakafkan, terhibahkan.
Penyalahgunaan, penyelewengan, pelampaubatasan akhlak oleh ybs secara sadar
teguh berkeyakinan. Tak perlu tunggu peradilan pengadilan akhirat. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar