dilema generasi pacu
cuap ucap, gagah sanggah vs gagap tanggap
Memperhatikan hal tersebut, konsolidasi demokrasi mensyaratkan
setidaknya dua hal penting, yakni : Pertama, jaminan terselenggaranya
pranata-pranata politik dalam prinsip dan norma demokratis. Kedua, dikokohkannya
sistem nilai publik untuk mengukur serta mengevaluasi proses sirkulasi elit,
agar berjalan secara demokratis dengan hasil akhir yang baik bagi demokrasi.
Konsolidasi demokrasi pada akhirnya berfungsi untuk
memastikan agar sirkulasi elit berjalan secara demokratis dan menghasilkan rezim
politik baru yang juga demokratis.
Konsolidasi demokrasi pada masa demokrasi pada
dasarnya adalah panggilan permanen bagi semua aktor yang terlibat dalam
demokrasi. Ia memanggil semua warga untuk tetap awas, terlibat secara aktif dan
dewasa dalam setiap proses keputusan publik. Hasil analisis terhadap data IDI
Tahun 2013, “Tantangan Konsolidasi Demokrasi: Peningkatan Kapasitas Kelembagaan dan Adab
Berdemokrasi”. Dimaksudkan bagaimana membangun kapasitas dan kualitas
kelembagaan demokrasi ke depan agar demokrasi tidak hanya bersifat prosedural
belaka.
Bahkan, terbukti pula bahwa demokrasi adalah satu
sistem politik dan penyelenggaraan negara yang juga terbuka untuk segala macam
penyelewengan.
Lebih dari itu, IDI juga menekankan perilaku
demokrasi baik dari sisi penyelenggara negara maupun dari sisi masyarakat:
apakah masyarakat memanfaatkan ruang publik demokrasi yang tercipta secara
beradab sesuai hak dan tanggung jawab sebagai warga negara.
Rakyat semakin menyadari hak-hak mereka dan kian
peka terhadap praktik-praktik penyelenggaraan pemerintahan yang tidak benar dan
merugikan rakyat. Hal ini mengharuskan pemerintah bersikap lebih tanggap
terhadap aspirasi yang berkembang di dalam masyarakat, dan tidak bisa lain,
kecuali harus merespon tuntutan-tuntutan tadi.
Babak selanjutnya . . . . (sumber: Media Keuangan,
Kemenkeu, VOLUME XIV / NO. 146 /NOVEMBER 2019)
Melalui anggaran pendidikan yang tertuang dalam Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020, seluruh program digunakan untuk mempersiapkan
generasi muda untuk dapat bersaing di kancah global dan mewujudkan Indonesia Emas
2045 yaitu Indonesia sebagai negara maju.
Dua inisiatif baru muncul pada 2020, yakni Dana Abadi
Kebudayaan dan Dana Abadi Perguruan Tinggi. Dana Abadi Kebudayaan didasari pada
keinginan pemerintah untuk menjamin keberlangsungan upaya pemajuan kebudayaan
bagi generasi penerus bangsa. Sementara, Dana Abadi Perguruan Tinggi dilandasi
niatan mewujudkan perguruan tinggi berkelas dunia.
Betul-betul . . . [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar