Halaman

Jumat, 24 April 2020

sumber dari segala sumber kekuasaan konstitusional


sumber dari segala sumber kekuasaan konstitusional

Bencana politik atau minimalnya bentuk kejahatan politik, penyakit politik terselubung. Diasumsikan bersumber dari fakta hidup pola kehidupan berbangsa dan bernegara mengikuti semangat reformasi. Khususnya, praktik demokrasi multipartai.

Pihak yang bermain bersama rezim Orde Baru atau bahkan pihak pengendali jalannya pemerintahan daripada Suharto. Langsung menyesuaikan diri dan tampil lebih adaptif, aplikatif, agresif, atraktif. Diperkuat dalil anak cucu ideologis politik manasuka. Merasa pewaris kursi notonegoro.

Pegiat, pemain, pelaku sampai klas petugas partai tak bisa lepas dari skenario pihak yang menentukan kehidupan politik nasional. Produk hukum nasional yang diharapkan ramah kedaulatan ada di tangan rakyat. Menjelma menjadi pemain ganda, agen ganda.

Pialang politik lokal menambah sumber kekuasaan sekaligus menyuratkan menyiratkan kelemahan manajerial dalam penataan internal perkoalisian.

Efek berantai kelemahan budaya ilmu seolah terlegitimasi, terformalkan. Bukti merata pada manusia gelaran gelar akademis, melebihi panjang namanya. Dipasang di depan nama atau diimbuhkan di belakang nama. Kian berilmu, berakal sehat berbanding lurus dengan fanatisme mendukung pemikiran antiilmu dan antiakal sehat.

Efek domino, efek karambol ketimpangan dan atau kelemahan budaya ilmu  menjadikan anak bangsa pribumi punya ilmu baru. Mudah menyerap informasi bebas sensor sekaligus sebagai agen pengganda plus penebar, penabur. Mudah diberi umpan yang langsung diolah menjadi olok-olok politik.

Hebatnya, menghadapai pihak beda pilihan pada pilpres 2019 bisa menjadikan keberingasan bangsa. Menambah deretan manusia brutal,bebal. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar