sumber dari segala
sumber kekuasaan konstitusional
Bencana politik atau minimalnya bentuk kejahatan politik,
penyakit politik terselubung. Diasumsikan bersumber dari fakta hidup pola kehidupan
berbangsa dan bernegara mengikuti semangat reformasi. Khususnya, praktik
demokrasi multipartai.
Pihak yang bermain bersama rezim Orde Baru atau bahkan
pihak pengendali jalannya pemerintahan daripada Suharto. Langsung menyesuaikan
diri dan tampil lebih adaptif, aplikatif, agresif, atraktif. Diperkuat dalil
anak cucu ideologis politik manasuka. Merasa pewaris kursi notonegoro.
Pegiat, pemain, pelaku sampai klas petugas partai tak
bisa lepas dari skenario pihak yang menentukan kehidupan politik nasional.
Produk hukum nasional yang diharapkan ramah kedaulatan ada di tangan rakyat. Menjelma
menjadi pemain ganda, agen ganda.
Pialang politik lokal menambah sumber kekuasaan sekaligus
menyuratkan menyiratkan kelemahan manajerial dalam penataan internal
perkoalisian.
Efek berantai kelemahan budaya ilmu seolah terlegitimasi,
terformalkan. Bukti merata pada manusia gelaran gelar akademis, melebihi
panjang namanya. Dipasang di depan nama atau diimbuhkan di belakang nama. Kian berilmu,
berakal sehat berbanding lurus dengan fanatisme mendukung pemikiran antiilmu
dan antiakal sehat.
Efek domino, efek karambol ketimpangan dan atau kelemahan
budaya ilmu menjadikan anak bangsa
pribumi punya ilmu baru. Mudah menyerap informasi bebas sensor sekaligus
sebagai agen pengganda plus penebar, penabur. Mudah diberi umpan yang langsung diolah menjadi
olok-olok politik.
Hebatnya, menghadapai pihak beda pilihan pada pilpres
2019 bisa menjadikan keberingasan bangsa. Menambah deretan manusia
brutal,bebal. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar