Halaman

Selasa, 14 April 2020

antiklimaks waham pejuang kursi nusantara


antiklimaks waham pejuang kursi nusantara

Antara kehidupan bermasyarakat, kehidupan berbangsa, kehidupan bernegara di nusantara, bak 3 pilar yang bersaing. Ujung-ujungnya bak laga bebas. Dikatakan karena model pelayanan. Siapa melayani siapa. Pihak mana yang merasa paling berhak dilayani karena jasa politik komersial. Tanpa penunjukan langsung sudah tampak nyata siapa yang langgeng menjadi “pelayan”.

Selain daripada itu, saat memberikan pelayanan dan perawatan terhadap pasien dengan gangguan jiwa di rumah sakit pemerintah dan swasta serta fasilitas kesehatan lainnya di Indonesia. Maka seyogyanya seorang psikiater harus selalu menjunjung tinggi sifat humanisme, profesionalisme, bertanggung jawab secara moral, memegang teguh etika kedokteran, etika sosial dan etika nasional.

Waham, merupakan  suatu kepercayaan bersifat fanatisme, karena kedangkalan jiwa, terus berproses linier, tak sesuai dengan fakta kehidupan dan tidak bisa dikoreksi. Waham biasanya melibatkan rasa superoritas diri.  Merasa menerima wangsit, bisikan ghaib dari leluhur untuk menjadi penguasa.

Terapi diri buat oknum kawanan partai, agar mampu mengenali aneka gejala kejiwaan. Melatih cara mengelola gejala, merawat diri, mengembangkan asa taat dan patuh, menjalani konsultasi medis. Teknik intervensi perilaku bermanfaat untuk diterapkan pada fase ini.

Tujuan Intervensi adalah mempersiapkan pasien kembali pada kehidupan masyarakat secara wajar tanpa syarat. Mantan pasien diharapkan mau serta mampu untuk melaporkan aneka gejalanya secara rinci.

Berkemungkinan pasien akan mampu meneruskan kegiatan bakti sosial, interaksi sosial alias bermasyarakat, kembali ke  pekerjaan awal atau urusan keluaraga atau rumah tangga, kecuali pada taraf yang sangat terbatas.

Namun kiranya, pasien yang lebih dari dua periode berat dipertimbangkan terapi pemeliharaan jangka panjang oleh negara. Kata ahlinya, antidepresan yang telah berhasil mencapai remisi, rehabilitasi, restorasi dilanjutkan dengan dosis yang setara selama masa karantina kebangsaan. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar