ketika kutemukan diriku
bersama
Secara normatif, banyak manusia yang bergaya low
profile malah menampakkan jati diri yang kumuh. Bahasa kejiwaan, menutupi
kekuranga diri dengan gaya gaya-gayaan. Karena ybs tidak merasa bersalah,
alangkah eloknya jika pihak lain tidak ikut-ikutan mempersalahkan. Bebas-bebas
saja.
Pilihan jalan kehidupan tergantung kepada pengalaman
hidup sebelumnya. Penambah semangat atau
sebaliknya. Pengingkaran secara sadar atas realitas kemarin, memang ada daya logika
situsional. Awal penemuan mengarah dalih seandainya. Padahal sudah tersurat dan
tersirat dalam ayat kauliyah.
Tak perlu merujuk hasil survei tanpa survei. Tak
perlu tayangkan angka statistik sebagai bukti ringan. Realitas keseharian kita
sudah gamblang bulat menampilkan betapa
miskin diri kita dibanding setetes air hujan. Memgoptimalkan modalitas jaringan
internal diri sendiri, bisa menjadi faktor pemacu dan pemicu untuk bersegera
memperbaiki diri.
Meskipun diri ini dituntut netral, tetapi loyalitas
jalur cepat di kendalikan oleh godaan dunia.
Konsolidasi potensi diri pemanfaatan modalitas jaringan atribut ke-diri-an
pada berbagai strata, memungkinkan diri ini menjadi aktor mandiri yang kian otonom. [HaéN]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar