Halaman

Jumat, 09 April 2021

rasa aman dan atau diamankan

 rasa aman dan atau diamankan

 Ternyat, nyatanya ada juga guna manusia politik pasca bergulir bebas reformasi mulai dari puncak 21 Mei 1998. Tepatnya, kompromi politik menghasilkan antara lain Perubahan Kedua (2000) UUD NRI 1945. Semaksud perdukungan judul, simak:

Pasal 28G

(1)        Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak asasi.

 Lanjut ke sumber yang lain. Indikator : Proporsi penduduk yang merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya. Pakai sumber data : modul ketahanan sosial. Frekuensi waktu pengumpulan data, tiga tahunan. (“Statistik Kriminal, 2020”, BPS)

 Tujuannya adalah sebagai dasar dalam penyusunan perencanaan pembangunan sektoral di bidang keamanan dan ketertiban masyarakat serta perencanaan pembangunan nasional dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara menyeluruh.

 Tahun 2017 menunjukkan persentase rumah tangga yang merasa aman berjalan sendirian di area tempat tinggalnya secara nasional sekitar 53,32 persen. Dengan kata lain, hampir separuh masyarakat masih merasa khawatir ketika berjalan sendirian di area tempat tinggalnya.

 Selama periode 2017, provinsi Bali merupakan provinsi dengan persentase terbesar (73,43%) masyarakatnya yang merasa aman berjalan sendiri di area tempat tinggalnya. Sementara provinsi dengan persentase terkecil (34,28%) adalah provinsi Gorontalo.

 Konotasi, stigma, labeling ‘diamankan’ tergantung pengguna kata secara suka-suka. Soal bias tafsir, hal biasa. [HaéN]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar